Rizal Ramli mengatakan, parpol itu memilih calon berdasarkan tarif
|
Jumat, 19 Oktober 2012 |
16:10 WIB
Skalanews - Partai saat ini diibaratkan sebuah taksi. Ada taksi
dengan argo mahal. Dan ada pula taksi dengan tarif bawah. Karena itu,
tokoh yang dipilih oleh partai tidak mencerminkan aspirasi rakyat.
Mengapa
demikian? Ketua Umum Aliansi Rakyat Untuk Perubahan, Rizal Ramli
mengatakan, parpol itu memilih calon berdasarkan tarif. Contohnya, ada
calon yang mau membayar sekitar Rp150 miliar, maka partai pasti mau
mengusung orang tersebut jadi calon presiden.
Dengan pola seperti
itu, maka partai tak ubahnya seperti taksi tadi. Pakai tarif. Sehingga
calon yang diusung pun cenderung salah pilih.
"Seandainya partai
memilih sesuai aspirasi rakyat, pasti akan menghasilkan seorang Presiden
yang pro rakyat. Bukan yang tidak terpilih jadi malah terpilih karena
uang," kata Rizal di DPD, Jakarta, Jumat (19/20).
Menurut Rizal,
bila pemimpin yang terpilih pro pada rakyat pasti sudah pas. Hanya saja
karena selama ini partai tak lebih dari sewaan saja, sehingga ada calon
yang mendaftar, tapi tidak pro rakyat.
"Karena tidak ada ikatan. Kan dia beranggapan bahwa sudah bayar sewa jadi beres," kata Rizal. (Wisnu Yusep/kgi)
Sumber : skalanews
Tidak ada komentar