"Pidato Pak SBY sudah jelas. Top. Beliau menyampaikan arahannya secara rinci, terang-benderang sehingga tidak perlu ada tafsir lagi," kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi/Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, menyampaikan hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, yang dia istilahkan "tidak bombastis". Urbaningrum juga hadir dalam kapasitasnya sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat.
Oleh Yudhoyono, Urbaningrum juga dinyatakan sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, institusi tertinggi partai politik itu, dimana Urbaningrum juga menjadi anggotanya.
Menurut Urbaningrum, yang disampaikan Yudhoyono melalui pidatonya sudah menjelaskan secara gambalng gejolak internal yang terjadi di Partai Demokrat dan langkah-langkah selanjutnya.
Terjawab jelas sudah bahwa tidak terwujud desas-desus akan ada penggantian sosok institusi eksekutif partai politik itu, dari Urbaningrum, kepada kader lain di dalamnya.
Sebelumnya, Yudhoyono seolah "dihadapkan" dengan Urbaningrum, sejalan rekomendari Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang meminta Urbaningrum fokus pada penyelesaian sangkutan hukum terkait Proyek Hambalang.
Salah satu pendukung utama rekomendasi Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Yudhoyono itu adalah hasil riset yang menyatakan elektabilitas Partai Demokrat sungguh sangat merosot belakangan ini.
Yudhoyono: hasil Rapimnas Demokrat tidak bombastis
"Kalau ada masyarakat yang mungkin menunggu berita menghebohkan dalam Rapimnas ini, bisa jadi yang akan saya sampaikan kurang melegakan, karena tidak ada yang menghebohkan dan bombastis," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, di Jakarta, Minggu.
Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat diikuti semua unsur pimpinan, termasuk Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Bhaskoro, dan tentu saja Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Yang terakhir ini "diminta" Yudhoyono untuk fokus pada masalah hukum yang tengah mengelayuti dia.
Saat memberi keterangan itu, Yudhoyono didampingi anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dan disaksikan seluruh peserta Rapimnas.
Menurut Yudhoyono, banyak desas-desus beredar pada hari-hari terakhir ini. Bahkan beredar beberapa skenario dan analisis cukup menyeramkan, menghadapkan antara dirinya dan Urbaningrum. Semuanya tidak terbukti, rapat penting tidak menjelma menjadi kongres luar biasa dan berakhir manis.
"Padahal, kami berdua sebenarnya duduk bersama dalam Majelis Tinggi Partai Demokrat. Saya sebagai ketua dan saudara Anas sebagai wakil ketua. Sedangkan anggota Majelis Tinggi mewakili unsur dewan pembina, dewan kehormatan, dan dewan pimpinan pusat," katanya.
Yudhoyono menegaskan, jika Majelis Tinggi memimpin langkah-langkah penyelamatan, itu artinya Urbaningrum juga ada di dalamnya.
Pada kesempatan tersebut, Yudhoyono meminta masyarakat Indonesia tetap memberikan kesempatan kepada Partai Demokrat guna menyelesaikan persoalan di dalam. (ANT)
Tidak ada komentar