DPP PDIP Mulai Penjaringan Cagub Jatim 2013
DPP PDIP Mulai Penjaringan Cagub Jatim 2013. Setelah diramaikan gonjang-ganjing konflikinternal DPD PDIP Jatim terkait kepemimpinan Sirmadji cs, PDIP mulai mematangkan barisan menghadapi pilgub Jatim 2013. Bahkan, partai dengan memiliki 17 kursi di DPRD Jatim kian serius mengusung calon sendiri. Sinyal tersebut disampaikan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo.
Menurut Tjahjo Kumolo bahwa pada prinsipnya PDIP Jatim telah memiliki suara cukup untuk memajukan kader partai sendiri sebagai Cagub Jatim 2013 maupun calon wakil gubernur. “Soal nantinya akan koalisi di posisi wakil atau tidak, PDIP akan melihat gelagat dan dinamika nanti menjelang tahap-tahap pendaftaran calon Pilkada,” tutur Tjahjo Kumolo, Sabtu (16/2).
Bahkan, Tjahjo juga menegaskan untuk mematangkan running pilgub Jatim tersebut, DPP PDIP, kata dia, bakal memanggil kader kepala banteng pekan depan. “Pekan depat setidaknya DPP memanggil kader-kader,” ucap dia. Dikatakan, DPP menilai jajaran kader PDIP Jatim sudah banyak yang mampu dan mempunyai kapasitas maju Cagub Jatim 2013 dan memimpin Jawa Timur.
“Setidaknya ada 12 kader partai yang akan dipanggil, baik mereka yang sudah mendaftar sebagai bakal calon di DPD atau kader yang tidak mendaftar namun dipandang mampu,” tutur dia. Sayangnya saat didesak siapa saja kader yang akan dipanggil untuk menjalani fit and proper test Cagub Jatim 2013, ia tidak menyebutkan nama-nama dari 12 kader itu. Ia hanya berharap uji kelayakan dan kepatutan itu nanti bisa menemukan sosok yang pas untuk didukung PDIP merebut kursi Grahadi pada pilgub mendatang.
“Dan untuk melihat kesiapan bacagub dan bacawagub, DPP PDIP juga akan melakukan psycho test (tes psikologi),” aku dia. Alasan mendorong kader internal maju Cagub Jatim 2013, kata dia, karena Jatim memiliki banyak kader senior yang sebenarnya mampu dan sudah teruji. Di antara adalah kepala daerah yang sudah sukses memimpin di daerahnya masing-masing, kemudian juga kader yang duduk di DPR RI. “Mereka juga patut jadi pertimbangan partai untuk melakukan perubahan pembangunan di Jatim dan siap bersaing dalam Pilkada Propinsi Jatim,” tandasnya.
Apa setelah melakukan uji kepatutan, DPP otomatis mengeluarkan rekomendasinya? Tjahjo dengan diplomatis menjawab bahwa untuk menerbitkan surat rekomendasi tentunya partai akan melakukan berbagai pertimbangan selain uji kepatutan. Diantaranya hasil survei pemetaan wilayah di Jatim. Beberapa waktu lalu, Sekretaris DPD PDIP Jatim Kusnadi pernah mengatakan, sudah ada enam nama kader yang diusulkan ke DPP PDIP maju Cagub Jatim 2013.
Mereka adalah diusulkan maju sebagai Cagub Jatim 2013 adalah mantan Sekjen DPP PDIP Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH, Wali Kota Probolinggo HM Buchori, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Said Abdullah dan Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Suhandoyo.
PAN Jatim Kerahkan Mesin Politik Menangkan Karsa di Pilgub Jatim.
PAN Jatim Kerahkan Mesin Politik Menangkan Karsa di Pilgub Jatim. Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) patut berterima kasih. Pasalnya, di saat Partai Demokrat (PD) sebagai mesin penggerak utama belum mengeluarkan rekomendasi resmi untuk mereka, hingga kini partai-partai pengusung lain justru proaktif menggalang dukungan di bawah. Seperti yang dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai pimpinan Hatta Rajasa ini sudah menggerakkan mesin partainya untuk menggalang sekaligus memantapkan dukungan untuk KarSa. “Kita sudah instruksikan pada semua jajaran di bawah untuk bergerak menggalang dukungan,” tegas Sekretaris DPW PAN Jatim, Kuswiyanto, kemarin (11/2).
Kuswiyanto mengatakan, instruksi ini dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang. Sebab sebelumnya, DPW PAN Jatim telah menyaring aspirasi di bawah terkait pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa). Hasilnya, arus bawah masih menghendaki pasangan KarSa bisa memimpin Jatim lagi.
Aspirasi ini kemudian dibawa ke rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) PAN Jatim di Hotel Utami Juanda, 27 Januari lalu, yang dihadiri Ketua Umum DPP PAN Hatta Radjasa. “Saat itulah ditegaskan dukungan untuk KarSa dalam pilgub Jatim 2013,” tegas Kuswiyanto. Sikap DPP yang disampaikan Hatta Radjasa itu ditindaklanjuti lagi dengan mengumpulkan para ketua DPD PAN Jatim pada 2 Februari di Rumah PAN Jatim, Jl Darmokali.
Ternyata, hampir semua ketua DPD PAN mendukung keputusan DPP tersebut. “Dalam rapat itu, kita sekalian menyusun strategi pemenangan. Dan sekarang, mesin partai kita bukan hanya bergerak di tingkat daerah, tapi juga cabang, bahkan ranting di desa-desa,” tutur dia. Diakui dia, pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah saat ini cukup membantu dalam memanasi mesin politik di daerah-daerah.
Khususnya di daerah-daerah dimana kader PAN Jatim berhasil menang. Seperti di Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Pamekasan, dan Kediri. “Di daerahdaerah ini, tanpa kita komando, mesin partai sudah jalan. Tapi bukan berarti daerah lain tidak,” kata dia. Namun begitu, pihaknya juga mengerakkan potensi partainya seperti para anggota dewan dari PAN.
Hal itu dilakukan karena pihaknya tidak ingin setengahsetengah dalam memberikan dukungan. “Begitu kita memutuskan mendukung, kita langsung all out. Itu tidak hanya dalam pilgub, tapi juga dalam pemilukada lainnya,” tutur dia.
Ditambahkan, saat ini kader PAN yang jadi anggota dewan tercatat 143 orang. Mereka tersebar di seluruh DPRD di daerah (129 orang), DPRD provinsi Jatim (7 orang), dan DPR RI dari dapil Jatim (7 orang). “Mereka juga telah kita instruksikan untuk bergerak di bawah. Karena, mereka punya konstituen tidak sedikit di bawah,” kata dia.
Disinggung soal rekomendasi resmi kepada KarSa, ia menyatakan bahwa surat itu sebenarnya tidak penting. Karena, Ketua Umum Hatta Radjasa sudah memberikan ketegasan sikap. Meski begitu, DPW PAN Jatim tetap akan memprosesnya sebagai syarat administratif dukungan kepada KarSa.
Dukungan PKB All Out untuk Khofifah di Arena Pilgub Jatim 2013
Dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Khofifah Indar Parawansa sebagai cagub yang diusung di pilgub Jatim 2013 tak main-main. DPP PKB menyiapkan sanksi untuk para pengurusnya yang tak mendukung ketua umum PP Muslimat NU itu dalam pilgub Jatim mendatang. “Tentu saja jika tak menaatinya, maka akan ada sanksi sesuai aturan partai. Bisa berupa teguran hingga peringatan tegas,” ungkap Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi Muawiyah Ramly, dalam kunjungannya ke Surabaya, kemarin (10/2).
Dikatakan, sanksi tersebut merupakan bentuk keseriusan PKB mengusung Khofifah sebagai cagub dari kader NU, sebagaimana diinginkan warga nahdliyin selama ini. “Di pilgub Jawa Timur mendatang, PKB telah mengambil sikap dan memutuskan untuk mendukung Khofifah sebagai calon gubernur,” tandasnya.
Meski demikian, ia mengakui PKB masih harus bekerja ekstra-keras untuk memenangkan calonnya. Apalagi, partai yang didirikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jatim. Sementara sesuai ketentuan KPU, parpol/koalisi parpol pengusung pasangan calon minimal harus memiliki 15 kursi di parlemen.
“Artinya, PKB masih membutuhkan dua kursi tambahan sebagai syarat wajib mengusung pasangan cagub dan cawagub sendiri,” katanya. Untuk itu, Andi mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya menggandeng parpol lain untuk diajak berkoalisi mengusung cagub dari PKB tersebut.
“Sekarang kami konsentrasi mencari tambahan kursi melalui jalan koalisi. Tidak masalah dengan partai manapun, asalkan sama-sama memiliki visi
memenangkan Khofifah di pilgub Jatim,” ucapnya. Andi mengakui, salah satu parpol yang masuk dalam bidikan PKB untuk diajak koalisi adalah PDIP. Parpol berideologi nasionalis ini memiliki 17 kursi di DPRD Jatim.
Selain itu, juga PKNU (5 kursi). Dan tak menutup kemungkinan, PKB juga melirik Partai Golkar (11 kursi) yang masih belum bulat mendukung pasangan Soekarwo- Saifullah Yusuf (KarSa). Disinggung belum diserahkannya surat rekomendasi pencalonan Khofifah dari DPP ke DPW PKB Jatim, Andi mengatakan bahwa surat itu tak lama agi akan segera diturunkan.
Sementara itu, Khofifah mengatakan jika dirinya tidak terburu-buru menggaet pasangan. Ia tengah menunggu hasil komunikasi politik tim suksesnya dengan nama-nama yang telah diusulkan untuk menjadi cawagub. Menurut arek Jemur Wonosari ini, dirinya telah mengantongi sedikitnya enam nama berdasarkan hasil survei sementara dari internal timnya.
“Saya sudah di-inform (diberitahu, Red) hasil survei sementaranya. Tapi, saya tidak mau menyampaikan nama-namanya sekarang,” katanya usai menjadi pemateri dalam pertemuan BEM Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia di Mojokerto, kemarin (10/2). Dia mengatakan, enam nama itu ada yang dari kalangan parpol dan non-parpol. Saat ini, para senior yang mendukungnya untuk maju sebagai cagub Jatim tengah menjalin komunikasi dengan nama-nama yang akan diusung tersebut. (rou/fen/ jif/jpnn/jay/radarsby.com)
Tidak ada komentar